Tuesday 25 November 2014

Askep Chikungunya

                                                                    BAB I
                                                         TINJAUAN TEORI

DEFINISI

http://jayao77.blogspot.com/2014/11/askep-chikungunya.html     Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik – bintik).
       Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga 
sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.

ETIOLOGI
     Gejala-gejalanya memang mirip infeksi virus dengue dan sedikit perbedaan dengan hal-hal tertentu.  Virus penyebab adalah cikunguya kelompok alpha virus atau “Grup A “antrobornes virus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aigypti yang juga nyamuk penular demam berdarah ( DB ). Masa inkubasi virus ini antara 1 – 2 hari pada umumnya 2 – 4 hari.( Budiarko , Eko . 2002 ).
Nyamuk Aedes aegypti berukuran kecil dibanding nyamuk lain, ukuran badan 3-4mm, berwarna hitam dengan hiasan titik-titik putih dibadannya dan pada kakinya warna putih melingkar. Nyamuk dapat hidup berbulan-bulan. Nyamuk jantan tidak menggigitmanusia. Hanya nyamuk betina yang menggigit yang diperlukan untuk membuat telur.Telur nyamuk aedes diletakkan induknya menyebar, berbeda dengan telur nyamuk lainyang dikeluarkan berkelompok. Nyamuk bertelur di air bersih. Telur menjadi pupa dalam beberapa minggu. Nyamuk bila terbang hampir tidak mengeluarkan bunyi sehinggamanusia yang diserang tidak mengetahui kehadirannya. Telur nyamuk Aedes dapat bertahan lama dalam kekeringan (dapat lebih dari 1 tahun). Virus dapat masuk darinyamuk ke telur, nyamuk dapat bertahan dalam air yang chlorinated. Nyamuk Aedesaegypti merupakan vector Chikungunya (CHIK) virus (alpha virus).
Cara Penularan
Cikungunya terjadi apabila penderita yang sakit gigitan oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Penyakit ini biasanya tidak terjadi penularan dari orang ke orang lain.
MANIFESTASI KLINIS

1.  Demam timbul mendadak, dsisertai menggigil dan muka kemerahan,panas tinggi selama 2-4 hari, kemudian kembali normal
2.  Sakit persendian, sendi lutut, pergelangan kaki, dan tangan serta tulang belakang
3.  Nyeri otot,pada seluruh otot atau pada bagian kepala dan daerah bahu, kadang bengkak pada otot sekitar mata kaki
4.  Bercak kemerahan, pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5 demam, lokasi biasanya di daraeh muka, badan, tangan,dan kaki
5.  Sakit kepala
6.  Kejang dan penurunan kesadaran
7.  Pembesaran kelenjar getah bening
( Budiarko, Eko . 2002 )
PATOFISIOLOGI
Mempunyai masa inkubasi (periode sejak digigit oleh nyamuk pembawa virus hingga menimbulkan gizi ) sekitar 2 – 4 hari. Setelah masa inkubasi tersebut, gejala yang ditimbulkan mirip penyakit DB adalah demam tinggi (390 C), menggigil dan sakit kepala. Gejala dan tanda yang semakin menonjol pada gejala ini adalah nyeri pada setiap persendian (peliarthalgia ) terutama pada sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi –sendi tulang punggung. Radang sendi yang terjadi menyebabkan sendi susah untuk digerakkan, bengkak dan berwarna kemerahan. Itulah sebabnya postur tubuh penderita menjadi seperti membungkuk dengan jari-jari tangan dan kaki menjadi tertekuk (cikunguya). Gejala lain adalah munculnya bintik- bintik kemerahan pada sebaggian kecil anggota badan, serta bercak-bercak merah gatal di daerah dada dan perut. Muka penderita bisa menjadi kemerahan dan disertai rasa nyeri pada bagian belakang bola mata. Meskipun gejala penyakit itu bisa berlangsung 3-10 hari ( kemudian sembuh dengan sendirinya ), tetapi tidak dengan nyeri sendinya yang bias berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

PATHWAY
Masa inkubasi  =>   demam  =>   nyeri persendian   =>  Radang sendi   =>  bercak-bercak merah .

KOMPLIKASI
Komplikasi demam cikungunya adalah
1.    Myelomeningoensefalis
2.    Sindrome guillain barre
3.    Hepatitis fulmiran
4.    Miokarditis

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan demam cikunguya secara umum dibagi dua, yaitu : tata laksana periode akut dan kronik.
Tata laksana periode akut

1.    Rawat Jalan
Pada perawatan dirumah, yang harus dilakukan adalah istirahat yang cukup, membatasi kegiatan fisik, kompres dingin (membantu mengurangi kerusakan sendi) minum banyak air dengan elektrolit (setidaknya 21 cairan dalam 24 jam). Demam diatasi dengan paracetamol. Bila demam lebih 5 hari, nyeri tidak tertahankan, ketidak seimbangan postural, penurunan output urine, perdarahan kulit. Pasien harus datang ke sarana kesehatan primer

2    Sarana Kesehatan Primer

Kemungkinan diagnosis banding yang lain misalnya, leptospira, demam dengue, malaria dan penyakit lain harus disingkirkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnosis penunjang, harus dicari tanda dehidrasi dan lakukan rehidrasi dengan adekuat.
Dilakukan pemeriksaan darah guna mengetahui leukosit dan trombosit. Pengobatan lain dengan paracetamol sebagai anti piretik. Manifestasi kulit dapat diatasi dengan obat tropical. Demam yang memburuk, nyeri sendi sehingga dihindari dalam fase akut.

3    Sarana kesehatan seklunder
Harus diperiksa sampel darah untuk serologi Ig M ELISIA. Sebagai alternative dapat diperiksa Ig G diikuti dengan pemeriksaan sempel kedua dengan pemeriksaan sempel kedua dengan jarak 2 – 4 minggu.
Tanda gagal ginjal harus diperhatikan ( 2 Ml urin, kreatinin, natrium, dan kalium ) fungsi hati ( transaminate dan bilirubin ), EKG, malaria ( hapusan darah tepi ) dan trombosipeni.
Pemeriksaan cairan serebrospinal harus dilakukan bila dicurigai tidak meningitis dapat digunakan system scoring curb 65 untuk penentuan perlu tidaknya rujukan kefasilitas kesehatan yang lebih.

4    Sarana Kesehatan Tersier

Harus diperiksa sampel darah untuk serologisesegera mungkin apabila fasilitas memadai. Gagal ginjal akut dengan dialysis. Pasien dengan miokarditis mungkin membutuhkan keperawatan intensif di ICU. Pada kasus Atralgia yang reflakter terhadap obat lain dapat digunakan hidrosikloro koin 200 mg peroral tiap hari selama 4 minggu. Perlu dinilai apakah ada kecacatan dan direncanakan prosedur rehabilitasi.

Tata laksanaan fase kronik

1.    Penatalaksanaan masalah osteoartikular

        Masalah osteoartikular pada demam cikunguya biasanya membiak dalam waktu 1 – 2 minggu pada hari < dari 10 % kasus. Masalah ini dapat berlangsung selama benerapa bulan. Tatalaksanaan manifestasi osteoartikular mengikuti guidline yang telah dibahas sebelumnya. Karena dapat terjadi proses imunologi pada kasus kronik dapat diberikan steroid jangka pendek. Walaupun NSAID meringankan gejala pada sebagian besar pasien harus diperhatikan juga efek samping pada ginjal, gastrointestinal , jantung, dan sumsum tulang. Kompres dingin dilaporkan dapat mengurangi keluhan sendi.

2.    Tatalaksana masalah neurologis

        Sekitar 40 % pasien dengan demam cikungunya akan mengeluhkan berbagai gejala neurologi tetapi hanya 20 % diantaranya mengalami manifestasi per system.
Keluhan paling utama adalah neuropati perifer dengan komponen sensoris dominan.
Obat anti neurologi ( antitriptisin, carba mazepin, gobapentin ) dapat diberikan pada dosis standar untuk neuropati keterlibatan acullar selama fase akut pada < dari 0,5 kasus dapat menyebabkan penurunan virus dan nyeri pada mata.
Penurunan virus karena oveitis / retinitis dapat berespon pada steroid.

3.    Tatalaksanaan masalah dermatologi

       Manifestasi kulit demam cikunguya berkurang setelah fase akut terlewati, namun apabila terjadi lesi psikiatik dan lesi artropik diperlukan tatalaksana spesifik. Hiperpigmentasi dan eropsi popular dapat diobati dengan krim zinc oxide. Dan jarang terjadi luka persisten.

4.    Tatalaksanaan masalah psikosomatik

       Masalah emosional dilaporkan terjadi pada 15 % kasus.


Cara penanganan
    Belum ada vaksin maupun obat khusus untuk chikungunya.
Untuk mengurangi gejalanya :
1.    minum obat penghilang rasa sakit dan demam..
2.    Kompres dengan air hangat
3.    Makan makanan yg bergizi seimbang
4.    Minum air putih
5.    Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar
6.    Konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
7.    Istirahat yg cukup
8.    Apabila sakit berlanjut segera ke pelayanan kesehatan terdekat

                                                                        BAB II
                                            ASUHAN KEPERAWATAN CIKUNGUNYA

  Pengkajian
 1.Biodata
  •Identitas pasienIdentitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status, agama, suku,kewarganegaraan, bahasa, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, no.Rekam medis.
    •Penanggung Jawab, meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, hubungan dengan pasie
Alasan masuk rumah sakit
     •Alasan dirawat:Terjadi penurunan fungsi hati
    •Keluhan utama:Keluhan klien sehingga pasien membutuhkan perawatan medik, jika klien tidak mempunyai keluhan utama, lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebabsakitnya.
2.Riwayat kesehatan
3.Riwayat kesehatan sebelum sakit ini
    -Waktu timbulnya penyakit
    -Usaha yang dilakukan untuk mengurangi


                                                                    BAB III
                                                                  PENUTUP

Kesimpulan

       Chikungunya yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian, Virus penyebab adalah cikunguya kelompok alpha virus atau “Grup A “antrobornes virus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aigyptiy. Nyamuk Aedes aegypti berukuran kecil dibanding nyamuk lain, ukuran badan 3-4mm, berwarna hitam dengan hiasan titik-titik putih dibadannya dan pada kakinya warna putih melingkar. Demam yang timbul mendadak mencapai 39 derajat celcius selama 5 hari. Nyeri pada persendian, Terdapat juga sakit kepala, gejala flu, conjunctiva injection dimana pembuluhkonjungtiva mata akan tampak nyata dan terjadi fotofobia. masa inkubasi (periode sejak digigit oleh nyamuk pembawa virus hingga menimbulkan gizi ) sekitar 2 – 4 hari. demam tinggi (390 C), menggigil. adalah munculnya bintik- bintik kemerahan pada sebaggian kecil anggota badan.
Saran
1. Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita dapat memahami apa itu penyakit cikunya agar masyarakat Indonesia tak banyak terserang cikungunya
2.  Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan agar tak terserang penyakit
3. Setelah kita mengetahui tentang penyakit cikungunya, kita juga harus bisa mengaplikasikan kebersihan di kehidupan .



                                                           DAFTAR PUSTAKA

Budiarko, Eko. 2002, Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC,
Dr. Kandun Inyoman, 2006, Manual Pemberantasan Penyakit Menular, Jakarta:CV. Inomedika
id. Wikipedia. Org/wiki/chikungunya pediatricinfo.wordpress.com

Askep Chikungunya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Post a Comment