Saturday 15 November 2014

Laporan Kasus Decompensasi Cordis

                               LAPORAN KASUS DECOMPENSASI CORDIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN PENYAKIT DECOMP CORDIS DISERTAI  EDEMA PULMONAL DAN GAGAL NAFAS
DI RUANG ICU

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian 09 Maret 2013, Pukul 07.00 WIB
1.      Identitas
a.       Identitas klien
Nama                                            : Tn. S
Umur                                            : 65 tahun
Agama                                          : Islam
Suku                                             : Jawa
Pendidikan                                   : SMA
Pekerjaan                                      : Swasta
Status perkawinan                        : Kawin
Alamat                                         Kudus
Diagnose                                      :  Decomp Cordis, Edema Pulmonal, Gagal  nafas
RM                                               : 471031
Tanggal Masuk                             : 08 Maret 2013 pukul 13.54 WIB
                                                       di IGD
b.      Identitas penganggung jawab
Nama                                            : Ny. W
Umur                                            : 50 Th
Agama                                          : Islam
Suku                                             : Jawa
Pendidikan                                   : SMA
Pekerjaan                                      : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien               : Istri Klien
Alamat                                         : Kudus
http://jayao77.blogspot.com/2014/11/laporan-kasus-decompensasi-cordis.html

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a.       Keluhan utama.
  Gagal  nafas
b.      Alasan Masuk
Keluarga mengatakan  klien masuk icu karena klien tidak mampu bernafas sehingga klien membutuhkan pertolongan yang sangat urgen.
c.       Riwayat kesehatan sekarang.
Klien datang ke IGD Kudus atas rujukan dari RS Demak, klien opname di RS Demak selama dua hari dengan Diagnosa Decomp cordis, edema pulmonal, gagal nafas dan hipertiroid, klien tiba di IGD pada tanggal 08 Maret 2013 jam 13.54 WIB dengan keluhan nyeri dada, sesak nafas,  hasil TTV: Bp: 115/80, HR: 77x/mnt, RR: 31x/mnt, T: 360C, SPO2: 100%, klien telah terpasang endotrakeal tube dengan ventilator mode CPAP, F1O2: 60%, kesadaran composmentis.
Karena keadaan klien yang buruk dan membutuhkan perawatan yang lebih intensive sehingga klien langsung di bawa ke Ruang ICU. Klien tiba di ruang ICU pada tanggal 08 Maret 2013 Jam 14.00 Wib dengan keadaan umum lemah, nyeri dada, sesak nafas. Hasil TTV di ruang ICU: BP: 137/71, HR: 98x/mnt, RR: 18x/mnt, S: 370C, Spo2: 100%, Fi02: 60%. Therapi yang  didapat sesuai dengan  therapi yang didapatkan dari RS Demak meliputi:
Cairan parenteral          : Infus NS + cedocard 2 ampul
Injeksi                           :       Furosemid 2 x 1 ampul, Fraksiparin: 2x 0.4 ml.
Obat Oral                     :     Clopidogrel 1x1 tablet (75 mg), Captopril: 3x1      tablet (25 mg), Diazepam: 2x2 tablet (5 mg), Tyarid 2x1 tablet (200 mg).
d.      Riwayat kesehatan  masalalu.
Keluarga klien mengatakan Tn S sering mengalami batuk-batuk, klien juga memiliki riwayat penyakit hipertensi, setiap penyakitnya kambuh klien langsung berobat kedokter umum.
e.       Riwayat kesehatan  keluarga.
Keluarga klien menyangkal  anggota keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, paru-paru maupun penyakit yang menular.
f.       Riwayat alergi.
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi baik obat, makanan maupun suhu cuaca.

C. PENGKAJIAN PRIMER
1.    Airways           : Klien mengalami gagal nafas, klien terpasang endotrakeal tube, saat pengkajian ditemukan suara gorgling.
2.    Breathing             : Terpasang Ventilator dengan mode control (PA/C), RR 12 x/menit, FiO2 60 %, terdapat suara ronkhi halus di bronchus.
3.        Circulation        : Akral dingin, TD 110/72 mmHg, HR 72 x/mnt, RR 12 x/mnt, S 360C, SpO2 100%, CRT < 3 detik, tidak keluar keringat dingin.

D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1.      Keadaan Umum : klien tampak lemas dan tidur terus
Kesadaran:
Kualitatif                   : Komposmentis
Kuantitatif                :GCS: 15 (E: 4, V: terpasang ET, M: 6)
2.      Data Per Sistem
a.       Sistem Pernafasan
Inspeksi          : Bentuk dada simetris, pernafasan klien sepenuhnya menggunakan bantuan Ventilator
Palapasi           : Ekspansi paru kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri.
Perkusi            : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi       : Terdapat ronkhi halus di lobus kanan dan kiri.

b.      Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi          : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi            : Nadi teraba lemah,  ictus cordis teraba pada intercosta 4-5 linea midklavikula sinistra
Perkusi            : pekak
Auskultasi       : Terdengar bunyi S1 dan S2 dan bunyi tambahan gallop
c.       Sistem Persyarafan dan Penginderaan
Tingkat kesadaran :  komposmentis
GCS: 15 (E: 3, V: terpasang ET, M: 6)
Penglihatan     : Pupil isokor, reflek cahaya kanan dan  kiri negative. Konjungtiva tidak anemis, sclera ikterik, lapang pandang visus tidak terkaji
Penciuman      : Bentuk hidung simetris, terpasang selang NGT.
Pendengaran   : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik klien hanya bisa mengedipkan mata saat di tanya.
Perasa             : Mukosa bibir lembab, tidak dilakukan pemeriksaan karena mulut terpasang ET.
Peraba             : Klien mampu merasakan rangsangan nyeri saat dicubit
d.      Sistem Perkemihan
Pola berkemih : Klien terpasang DC pada tanggal 06 Maret 2013
Produksi urin pada tanggal 09 Maret 2013: 500 cc/7 jam
Karakteristik urin : urin berwarna kuning pekat
e.       Sistem Pencernaan
BAB: klien tidak mengeluarkan feses
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi          : Simetris, tidak ada lesi.
Auskultasi       : Peristaltic usus 10 x/mnt
Perkusi            : Thympani
Palpasi            : Tidak ada pembesaran hepar, tidak terdapat pembesaran limpa, gaster tidak kembung, tidak terdapat nyeri tekan, perut kencang.
f.       Sistem Muskuloskeletal
Terdapat keterbatasan anggota gerak, kekuatan otot paralisis total dengan skala 2, tidak terdapat fraktur, akral dingin, tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah, pada ekstremitas atas bagian kanan terpasang infuse.
Skor ADL
Kemampuan
0
1
2
3
4
Makan/minum




v
Mandi




v
Toileting




v
Dressing




v
Transferring




v
Inkontinensia




v

Keterangan :
0 = mandiri
1 = dengan alat
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tergantung
g.      Sistem Reproduksi
Genetalia bersih, tidak ada kelainan genital, terpasang DC kateter  no 20, tidak mempunyai riwayat batu ginjal, urine berwarna kuning pekat.
h.      Sistem Integumen
Akral dingin, turgor kulit baik dan  terdapat luka dekubitus dipunggung.

 E. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1.    Pola manajement kesehatan
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien sering memeriksakan kesehatan ke dokter.
Selama sakit : keluarga klien menganggap kesehatan itu sangat berharga.
2.    Pola nutrisi, cairan dan metabolic
Sebelum sakit klien biasanya makan sampai 4x/hari dan minum sampai 5 gelas kecil/hari. Selama sakit klien mendapatkan diit susu 200 ml x 3 kali dari rumah sakit.
3.    Pola eliminasi
Sebelum sakit klien BAK 4-5x/hari, BAB 1x/hr dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. Selama sakit klien belum  BAB, klien terpasang DC pada tanggal 06 Maret 2013, urin 500 cc/7 jam.
4.    Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit klien melakukan aktivitas dengan bekerja dan berkumpul dengan keluarga selama sakit klien hanya berbaring diatas tempat tidur.
5.    Pola istirahat tidur
Sebelum sakit klien istirahat malam mulai pukul 22.00 sampai pukul 05.00, istirahat siang tidak tentu. Selama sakit klien tidur terus, klien bangun saat dibangunkan perawat.
6.     Pola persepsi kognitif
Sebelum sakit klien mampu mengingat sesuatu yang dilakukan amaupun mengingat orang yang pernah di kenalnya.Selama sakit klien tampak diam dan tidak gelisah.
7.    Pola mekanisme koping
Sebelum sakit klien selalu meminta pertimbangan pada istrinya setiap ada masalah. Selama sakit klien tidak bisa berinteraksi.
8.    Pola hubungan dengan orang lain
Sebelum sakit klien berhubungan dengan baik dengan orang lain. Selama proses perawatan klien hanya diam dan mengedipkan mata saat diajak berin terakasi.
9.    Pola produksi seksual
Klien memiliki 3 orang anak dan anak-anaknya jarang menjenguk dan menunggui klien.
10.     Pola konsep diri dan persepsi diri
keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien adalah sebagai kepala keluarga, selama sakit klien tetap dianggap sebagai kepala keluarga tapi untuk mengambil keputusan dilakukan oleh anaknya yang tertua.
11.     Pola nilai keyakinan
Sebelum sakit klien melakukan ibadah shalat 5 waktu, selama sakit klien tidak melakukan shalat lima waktu.

F. BALANCE CAIRAN
Tanggal 09 Maret 2013

Intake
Output
Infuse NS        : 900
Syring Pump (cedocard): 20
Injeksi             : 2
Ma/mi             : 1200
Urin                : 550
IWL                : 900

Kumulatif        : 2122
Kumulatif                    : 1450
Balance cairan : +672

Tanggal 10 Maret 2013
Intake
Output
NS                   : 700
Syring Pump (cedocard) : 26

injeksi              : 4
ma/mi              : 1200
urin                  : 1500
IWL                : 900
                                                                                   
kumulatif         : 1930
Kumulatif        : 2400
Balance Cairan  : - 470



Tanggal 11 Maret 2013

Intake
Output
Infuse NS        : 800
Injeksi             : 2
Ma/mi              : 1500
Urin                : 1400
IWL                : 900

Kumulatif        : 2302
Kumulatif        : 2300
Balance Cairan : +2


G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Laboratorium
Tanggal: 08 Maret 2013
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai normal
WBC
13.7
/
3.5 – 10.0
RBC
4.48
/
3.0 – 5.0
HGB
12.3
g/dl
11.0 – 16.5
HCT
38.3
%
25.0 – 50.0
PLT
232
/
150 – 390
PCT
.168
%
.100 - .500
DIFF:
LYM
9.1
L %
17.0 – 48.0
MON
2.8
L %
4.0 – 10.0
GRA
88.1
H %
43.0 – 76.0

Pemeriksaan CKMB & GDS
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
Tanggal 09 Maret 2013
CKMB
38
u/L
<25
GDS
210
Mg/dl
70-150
Tangggal 10 Maret 2013
CKMB
20
u/L
<25
GDS
64
Mg/dl
70-150
Tanggal 11 Maret 2013
CKMB
11
u/L
<25
GDS
122
Mg/dl
70-150

2.      BGA
*        Tanggal 09 Maret 2013 jam 08.00 WIB
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
PH
7.559
mmHg
7,35-7,45
PCO2
25.4

34-45
PO2
240.9
mmHg
75-95
HCO3
23.3
mmHg
22-33
TCO2
24.1
mmol/L
19-27
BE b
1.9
mmol/L
-3-+3
BE ect
0,3
mmol/L
-
SBC
26.1
mmol/L
22-26
kesan: Alkaliosis respiratorik murni
*        Tanggal 10 Maret 2013 jam 09.00 WIB
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
PH

mmHg
7,35-7,45
PCO2


34-45
PO2

mmHg
75-95
HCO3

mmHg
22-33
TCO2

mmol/L
19-27
BE b

mmol/L
-3-+3
BE ect

mmol/L
-
SBC

mmol/L
22-26
kesan: Alkaliosis respiratorik murni

*        Tangga l1 Maret  2013 jam 09.00 WIB
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
PH

mmHg
7,35-7,45
PCO2


34-45
PO2

mmHg
75-95
HCO3

mmHg
22-33
TCO2

mmol/L
19-27
BE b

mmol/L
-3-+3
BE ect

mmol/L
-
SBC

mmol/L
22-26
kesan: Alkaliosis respiratorik Murni

3.      EKG
Tanggal 09 Maret  2013

Kesan:Sinus atrial

4.      Imunoserologi
Tanggal 06- Maret- 2013
Free T4            : 11.06 pmol/L                         Nilai Normal: (9-20)
T5H5               : 3.85 U/ml                              Nilai Normal: (0.25-5)



5.      Foto Thorak
Tanggal 07-Maret-2013
Kesan: 

Cor : Kardiomegali (Suspek ventrikel kiri membesar)
Pulmo: Gambaran edema paru type alveolar
 
  
H. TERAPI
Ø  Tanggal 09 Maret 2013-10 Maret 2013
Cairan Parenteral         : Infus Ns 8 tpm: 32 cc/Jam
Syring Pump                : Cedocard 10 ml : 1cc/Jam
Injeksi                         : Furosemid 2x 1 ampul (10 mg/ml)
pemberiannya pukul: 08.00 WIB, 19.00 WIB
Fraxiparin 2x0.4 ml diabdomen kuadran dikuadran 3 pukul 08.00 WIB, dikuadran 4 pukul 20.00 WIB
Obat Oral                    : Clopidogel 1x1 tablet (75 mg)
                                      Pemberian Pukul 08.00 WIB
                                      Diazepam 2x2 tablet (5 mg)
                                      Pemberian Pukul 08.00 WIB, 18.00 WIB
                                      Tyarid 2x1 tablet (200 mg)
                                      Pemberian pukul 08.00 WIB, 19.00 WIB
Ø  Tanggal 10 Maret 2013
Tambahan obat oral : PTU 3x1 tablet
Injeksi : Furosemide 1x1 ampul (10 mg/ml)
Ø  Tanggal 11 Maret 2013
Cairan Parenteral         : Infus Ns 8 tpm: 32 cc/jam
Obat Oral                    : Interpil 1x1 tablet (5 mg)
                                                  PTU 3x1 tablet
Injeksi                          : Furosemid 1x1 ampul (10 mg/ml)






ANALISA DATA

Nama  : Tn. s                                       No. CM          : 471031
Umur   : 65 th                                      Dx. Medis       : Decomp Cordis
Ruang : ICU                                       Alamat             : Kudus
Tanggal/Jam
Data Fokus
Problem
Etiologi
09/03/2013
08.00 WIB
DS : -
DO :
Kesadaran  composmentis ( E 4 V ET M 6)
Terdapat penumpukan sekret di mulut dan selang ET
Karakteristik sekret:
-tidak berbuih,kental
-warna putih kekuningan
RR= 12x / menit
Terdapat suara ronchi halus di bronkus pada auskultasi paru
 Jalan nafas in efektif
Ketidakmampuan mengeluarkan sekrer

09/03/2013
08.00 WIB
DS : -
DO : klien apnea
Ronchi (+)
Terdapat penggunaan otot bantu pernapasan
RR = 12 x/menit
Hasil pemeriksaan BGA :
Ph: 7,559
Pco2 : 25,4 mmhg
Po2 : 240,9 mmhg
B Eect : 0,3mmol
B Eb : 1,9mmol/l
SBC :26,1mmol/l
Hco3 :23,3 mmol/l
 Kesan : alkaliosis  respiratorik murni 

Gangguan pertukaran gas







Transudasi cairan paru
01/02/2013
21.45 WIB
DS : -
DO : Terdapat keterbatasan anggota gerak, kekuatan otot paralisis total dengan skala 2, tidak terdapat fraktur, akral dingin, tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah, pada ekstremitas atas bagian kanan terpasang infuse.


Gangguan pemenuhan ADL
Penurunan suplai O2














DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.    Bersihan jalan nafas inefektif b.d penumpukan sekret
2.    Gangguan pertukaran gas b.d transudasi cairan paru
3.    Gangguan pemenuhan ADL b.d penurunan suplai O2







NURSING CARE PLAN


Nama  : Tn. s                                        No. CM          : 471031
Umur   : 65 th                                      Dx. Medis       : Decomp cordis
Ruang : ICU                                        Alamat             : Kudus



Tanggal/Jam
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
TTD
09/03/2013
08.00 WIB
Bersihan jalan nafas inefektif b.d penumpukan sekret

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil:
-   Sekret/sputum  berkurang
-   Tidak terdapat snoring
-   RR dalam batas normal (16-24 x/menit)
· Auskultasi bunyi nafas







· Catat frekuensi pernafasan



· Berikan posisi semi fowler
· Lakukan penghisapan lendir/suction bila perlu
· Berikan O2 sesuai indikasi






· Lakukan pemasangan ETT
· Pemasangan ventilator
· Bunyi nafas menunjukkan aliran udara melalui bronkus dan dipengaruhi oleh adanya cairan, mukus atau obstruksi aliran udara lain
· Untuk menentukan intervensi lebih lanjut
· Memaksimalkan ekspansi paru
· Mengeluarkan sekret/sputum dari jalan nafas klien
· Kelembaban akan menghilangkan dan memobilisasi sekret dan meningkatkan transpor oksigen
· Membebaskan jalan nafas
· Untuk memberikan O2 langsung ke paru-paru

09/03/2013
08.00 WIB
Gangguan pertukaran gas b.d transudasi cairan paru

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan pertukaran gas stabil dengan kriteria hasil:
-    Nilai BGA stabil
-    Tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan
-    Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
-    RR dalam batas normal (16-24 x/menit)
-           
· Auskultasi bunyi nafas , catat adanya ronkhi, wheezing,krekels




· Berikan posisi semi fowler



· Anjurkan klien untuk beristirahat
· Pantau nilai BGA, nadi oksimetri



· Lakukan pemasangan ventilator jika perlu
· Menyatakan adanya kongesti paru/pengumpulan sekret menunjukkan kebutuhan intervensi lebih lanjut
· Menurunkan konsumsi oksigen dan memaksimalkan ekspansi paru
· Mengurangi konsumsi oksigen
· Memantau adanya hipoksia pada proses kompensasi adanya gagal jantung kronis
· Fungsi ventilator yaitu memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk mempertahankan ventilasi yang fisiologis, memanipulasi “air way pressure” dan corak ventilasi untuk memperbaiki efisiensi ventilasi dan oksigenasi, mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi kerja nafas

09/03/2013
08.00 WIB
Ganguan pemenuhan ADL b.d penurunan suplai O2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan ADL klien terpenuhi dengan KH:
-    Skore  ADL 2
-      Suplai O2 terpenuhi 
·      Monitor TTV



·      Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADLnya
·      Jelaskan pada pasien tentang perlunya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
·      Berikan dan pertahankan posisi yang nyaman dan aman







·   Untuk mengetahui keadaan  umum klien
·   Kelemahan suatu tanda klien belum mampu beraktivitas secara penuh
·   Istirahat perlu untuk menurunkan kebutuhan metabolism
·   Tidak terjadi imobilitas yang lebih lanjut









NURSING NOTE

Nama  : Tn. s                                        No. CM          : 471031
Umur   : 65 th                                      Dx. Medis       : Decomp Cordis
Ruang : ICU                                        Alamat             : Kudus



Tgl/Jam
No Dx
Implementasi
Respon
TTD
09/3/13
08.00
1.2.3
Mengukur TTV
S : -
O : TD 110/72 mmHg, HR 72 x/mnt, RR 12 x/mnt, S 360C, SpO2 100%, CRT < 3 detik


III



02/2/13
00.45
I,III
Mengkaji bunyi nafas dan usaha bernafas klien
S : Klien mengeluh sesak nafas
O : retraksi dada +, wheezing +, pernafasan cuping hidung +, keluar keringat dingin, pasien tampak gelisah,ingin BAB tapi tidak bisa.

01.00
II
Memberikan obat dulcolax supositoria
S : klien masih mengatakan ingin BAB tapi tidak bisa
O: obat masuk lewat anus, klien bertambah gelisah karena ingin BAB tapi tidak bisa keluar.

01.05
II
Mengobservasi adanya takikardi, kulit dingin dan adanya sianosis
S : -
O: akral dingin,    N: 70x/mnt
Sianosis +,  CRT> 3 detik

01.15
I
Memberikan posisi semi fowler
S: -
O: klien masih sesak nafas dan gelisah
RR: 36x/mnt

02.00
I
Melakukan pemeriksaan BGA
S: -
O: kesan: asidosis respiratorik

02.20
I, II
Memberikan O2 tambahan : O2 masker dengan rebrating
S:-
O: O2 masuk dengan lancar tapi klien masih sesak nafas ronchi +, wheezing +.

02.30
III
Membatasi minum klien
S: -
O: udema pada tangan dan tungkai

03.00
I,II,III
Memonitor TTV klien
S: klien mengalami penurunan kesadaran, kesadaran semi koma(GCS: 6)
O: BP, 167/106        RR: 36x/mnt
HR: 128x/mnt         S: 36 C
SPO2: 77%

03.15
I,II,III
Memberikan obat melalui syring pump
S: -
O: dubuject dosis 5 mcg /kg/mnt

05.00.
III
Mengukur TTV
S : -
O : BP: 95/53 mmhg.     RR: 32x/mnt
HR: 70x/mnt                   S    : 36 C
SPO2 : 98%

05.30.
III
Menghitung balance cairan
S : -
O : produksi urin 100 cc/7 jam
Balance cairan : + 204

06.40
II
Melakukan pemeriksaan EKS 12 lead
S:-
O: kesan: infar miokard lateral anterior

07.05
III
Mengukur TTV
S : -
O : BP: 95/53 mmhg.     RR: 32x/mnt
HR: 70x/mnt                   S    : 36 C
SPO2 : 98%

07.15
II
Mengkaji keadaan umum pasien
S: -
O: terdapat pernafasan cuping hidung, retraksi dada+, terdapat suara stridor, terdapat penumpukan sekret pada jalan nafas, karakteristik sekret warna putih kemerahan dan bercampur darah, terdapat suara ronchi dan wheezing.


07.58
II
Mengkaji pernafasan klien
S: -
O: klien apnea, kesadaran koma GCS: 3


08.00
II
Melakukan kompresi
S: -
O: kompresi dilakukan 100x/menit
Selama 3 menit (300x)

08.00
I,II,III
Kolaborasi dalam memberikan injeksi SA 2 Amp 3x selama RJP dan adrenalin 2 Amp tiap 15 menit
S:-
O: injeksi SA dan adrenalin masuk IV

08.10


08.25


08.40

I,II
Kolaborasi
-     Melakukan intubasi dan bagging
-     Menyiapkan pemasangan ventilator

-     Memasang ventilator
S:-
O: pasien sudah terpasang ETT no 7
dan dilakukan bagging.
S:-
O: ventilator sudah siap

S:-
O: ventilator telah terpasang dengan mode VOL: SIMV, RR: 12, TV:56, PEEP 8, FiO2 100%

09.00
I,II,III
Memonitor TTV klien
S: -
O: BP, 170/106        RR: 36x/mnt
HR: 130x/mnt         S: 36 C
SPO2: 97,7%

10.00
I,II,III
Kolaborasi
Dalam memberikan obat oral
Meropect 1 tab
ISDN 5 mg
Dumin 1 tab
S: -
O: obat masuk lewat NGT, tidak ada muntah

12.30
I
Melakukan suction
S: pasien tidak sadar
O: lendir keluar dari mulut dan selang ETT sekret berwarna putih kemerahan dan berbuih

14.15
I,II,III
Memonitor TTV klien
S: klien mengalami penurunan kesadaran
O: BP, 170/106        RR: 36x/mnt
HR: 130x/mnt         S: 36 C
SPO2: 97,7%

16.00
I,II,III
Memberikan obat oral
Meropect 1 tab
ISDN 5 mg
Dumin 1 tab
S: -
O: obat masuk lewat NGT, tidak ada muntah

18.30
I
Melakukan suction
S: pasien tidak sadar
O: lendir keluar dari mulut dan selang ETT sekret berwarna putih kemerahan dan berbuih

16.40
I,II,III
Memonitor TTV klien
S: klien mengalami penurunan kesadaran
O: BP, 170/106        RR: 36x/mnt
HR: 130x/mnt         S: 36 C
SPO2: 97,7%

20.00
I,II,III
Memberikan injeksi
Acran 50 mg

S: -
O: obat masuk lewat IV, tidak ada reaksi alergi

20.40
III
Menghitung balance cairan

S: -
O: balance cairan -325

21.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

23.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

03/2/13




24.00
I,II,III
Memberikan obat oral
Dumin 5 tab
Mucopect 1 tab
Ethapilin 100 mg
Memberikan injeksi acran 1 Amp
S: -
O: obat masuk lewat NGT tidak ada muntah

S: -
O: obat masuk lewat IV tidak ada alergi

01.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

03.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

04.00
I,II,III
Memberikan obat oral
Meropect 1 tab
ISDN 5 mg
Dumin 1 tab
S: -
O: obat masuk lewat NGT, tidak ada muntah

05.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

05.30
III
Menghitung balance cairan
S:-
O: balance cairan -77, urin: 450 cc
Kaki dan tangan udena
Roncho +, wheezing -

06.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: TD: 106/80              RR: 69
N: 92                            S: 36
SPO2 96%

06.15
I
Melakukan suction
S: -
O: lendir keluar dari mulut dan selang ETT, ronchi +, suara gro +

06.40
II
Melakukan pemeriksaan EKS 12 lead
S:-
O: kesan: infar miokard lateral anterior, irama tidak teratur, nadi: 140x/mnt

06.50
I
Mengkaji pernafasan klien
S:-
O: pasien masih belum bisa nafas spontan, pasien tidak sadar

07.50
II
Memantau TTV
S: -
O:  Bp: 106/80 mmHg    
RR:69x/mnt
       HR : 92x/mnt                   S: 36 C
       SPO2: 96%

08.00
I
Mengauskultasi bunyi nafas
S:-
O: ronchi +, terdapat penumpukan sekret di mulut dan ETT, pernafasan cuping hidung +

09.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

10.45
I
Melakukan suction
S:-
O: sekret dapat keluar kurang lebih 10 cc, warna putih kemerahan dan berbuih

11.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

11.10
I,II
Melakukan pemeriksaan BGA
S:-
O: kesan: asidosis respiratorik kompensasi tidak sempurna

12.30
I
Melakukan suction
S: pasien tidak sadar
O: lendir keluar dari mulut dan selang ETT sekret berwarna putih kemerahan dan berbuih

13.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

14.15
I,II,III
Memonitor TTV klien
S: klien mengalami penurunan kesadaran
O: BP, 184/122        RR: 46x/mnt
HR: 120x/mnt         S: 36 C
SPO2: 94,7%

16.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

16.00
I,II,III
Memberikan obat oral
Meropect 1 tab
ISDN 5 mg
Dumin 1 tab
S: -
O: obat masuk lewat NGT, tidak ada muntah

17.00
I
Mengkaji pernafasan klien
S:-
O: pasien masih belum bisa nafas spontan, pasien tidak sadar, keluar keringat dingin, klien masih terpasang ETT dan ventilator

18.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

18.30
I
Melakukan suction
S: pasien tidak sadar
O: lendir keluar dari mulut dan selang ETT sekret berwarna putih kemerahan dan berbuih

20.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 180/120       RR: 36x/mnt
HR: 122                  S: 36 C

20.00
I,II,III
Memberikan injeksi
Acran 50 mg
Citicolin 250 mg
S: -
O: obat masuk lewat IV, tidak ada reaksi alergi

20.40
III
Menghitung balance cairan

S: -
O: produksi urin 400 cc/7 jam
balance cairan:  – 177

21.00
I,II,III
Mengukur TTV
S: pasien tidak sadar
O: Bp: 106/80       RR: 69x/mnt
HR: 92                  S: 36 C
SP02: 96%








EVALUASI

Nama  : Tn. s                                        No. CM          : 471031
Umur   : 65 th                                      Dx. Medis       : Decomp cordis
Ruang : ICU                                        Alamat             : Kudus


Tgl/Jam
Diagnosa
Evaluasi
TTD
12/3/13
07.00
Bersihan jalan nafas inefektif b.d penumpukan sekret

S: -
O: pasien masih nampak gelisah, Ronchi +, wheezing -, pasien terpasang ETT dan ventilator
TTV: Bp: 106/80 mmHg        RR:69x/mnt
       Hr : 92x/mnt                   S: 36 C
       SPO2: 100%
A: masalh belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Lakukan suction

07.00
Gangguan pertukaran gas b.d transudasi cairan paru

S:-
O: pasien terpasang ventilator, ronchi +, ,
TTV: BP : 106/80 mmHg       RR: 12x/mnt
HR: 92x/mnt                          S: 36 C
SPO2 100%
A: masalah belum teratasi
P: lanjutan intervensi
-Pantau BGA
-Tetap menggunakan alat bantu ventilator

07.00
Gangguan pemenuhan ADL b.d penurunan suplai O2

S:-
O: Terdapat keterbatasan anggota gerak, kekuatan otot paralisis total dengan skala 2, tidak terdapat fraktur, akral dingin, tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah, pada ekstremitas atas bagian kanan terpasang infuse, pemenuhan ADL dibantu keluarga dan perawat
A: masalah masukan belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
-Bantu pemenuhan ADL klien

Laporan Kasus Decompensasi Cordis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Post a Comment